Surah Al-Kahfi : Asbabun Nuzul dan Keutamaan Membaca Ayat 1 - 10
Asbabul Nuzul Surah Al-Kahfi
Surah Al-Kahfi adalah surah ke-18 dalam Al-Quran.
Al-Kahfi artinya gua atau penghuni-penghuni gua.
Surah Al-kahfi Termasuk surah Al-Makyiyah karena diturunkan di kota mekah.
Dalam 110 ayat surah Al-Kahfi membahas 4 pokok bahasan, yaitu :
1. Keimanan
yang isinya yaitu kekuasaan Allah dalam memberi daya hidup kepada manusia, dasar-dasar Tauhid dan keadilan Allah swt tidak berubah selama-lamanya.
2. Hukum-hukum
Dasar hukum akalah (berwakil) ; larangan membangun tempat ibadah di atas kubur, hukum membaca Insya Allah; perbuatan yang dilakukan karena lupa adalah dimaafkan; kebolehan merusak suatu barang untuk menghindari bahaya yang lebih besar.
3. Kisah-kisah
Cerita Ashabul Kahfi, cerita dua orang laki-laki yang seorang kafir dan yang lainnya mu'min; cerita Nabi Musa a.s. dengan dan Nabi Khidir; cerita Dzulkarnain dengan Ya'juj dan Ma'juj.
4. Beberapa pelajaran penting lainnya
tentang kekuatan iman kepada Allah swt. serta ibadah yang ikhlas kepadanya. Kesungguhan dalam mencari guru (ilmu) adab sopan santun antara murid dengan guru. Dan beberapa contoh tentang cara memimpin dalam memerintah rakyat, serta perjuangan untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan negara
Konon ada 4 cerita yang tersembunyi dibalik surah al-kahfi, keempat kisah ini mengandung nilai iman dan ketakwaan kepada Allah swt.
1. Menceritkan 7 (Tujuh) pemuda atau disebut ashabul kahfi dalam menyelamatkan diri di sebuah gua untuk menghindari raja kianus yang kejam, yang melarang rakyatnya untuk takwa kepada Allah swt dan menyuruh rakyatnya untuk menyembah berhala.
2. Menceritakan sohibul jantain, seorang pemiliki kebun rindang dan subur namum kufur kepada nikmat Allah swt dan senang merendahkan orang lain.
3. Menveritakan pertemuan nabi musa as dengan nabi khidr as, nabi musa menyadari nabi khidir lebih pintar darinya, sehingga dia ingin berguru kepada nabi khidir, tetapi permintaan itu ditolak.
4. Cerita tentang zulkarnain yang berarti pemilik dua tandu, dari kisahnya, diajarkan pentingnya kekuasaan dipegang oleh orang yang memiliki kesadaran penuh, bahwa kedudukan dan tahta adalah amanah yang kelak akan di pertanggung jawabkan oleh Allah swt.
Sebab Nuzul dari surah Al-Kahfi adalah orang-orang musyrikin yang menemui pendeta yahudi.
Mereka ingin membatalkan dan membatilkan dakwah Nabi Muhammad saw. yaitu dengan cara bekerja sama dengan pendeta Yahudi.
Menurut Riwayat, kaum Quraisy memerintahkan dua orang (mereka adalah ‘Uqbah bin Mu’ith dan An-Nadr bin Al-Hairts) keduanya pergi menemui pendeta yahudi untuk menyelidiki tentang kenabian Nabi Muhammad saw. dengan cara menanyakan kepada pendeta-pendeta Yahudi tentang sifat-sifat beliau, dan apa yang dikatakannya.
Al-kisah, berangkatlah ‘Uqbah bin Mu’ith dan An-Nadr bin Al-Hairts ke Madinah dan mereka berjumpa dengan pendeta Yahudi.
Pendeta Yahudi berkata “Tanyakanlah kepada Muhammad mengenai 3 hal. Jika ia mampu menjawabnya maka ia merupakan Nabi yang benar-benar diutus. Sebaliknya, jika ia tidak mampu menjawabnya, maka ia hanyalah orang yang mengaku-ngaku sebagai Nabi’.
Pemuda tersebut pun bertanya kepada Nabi mengenai 3 hal itu.
1. Kisah tentang pemuda zaman dahulu yang musyafir.
2. Kisah tentang pengembara yang telah sampai
ke masyriq dan magrib.
3. Bertanya tentang apa itu ruh.
Mendapati pertanyaan itu, maka Nabi Muhammad saw. menjawab “Besok pasti aku akan menjawabnya tentang beberapa hal yang kamu tanyakan itu (tanpa menyebut insya Allah)”.
Kemudian mereka pulang dan Rasulullah saw. menuggu wahyu dari malaikat Jibril untuk menjawab semua pertanyaan.
Namun, wahyu yang ditunggu tak kunjung datang bahkan hingga 15 malam. Orang Quraisy mulai goyah dan Rasulullah sedih karena wahyu atau jawaban dari Allah tak kunjung datang hingga beliau tidak tahu harus menjawab apa kepada kaum Quraisy.
Tetapi pada malam berikutnya Jibril turun membawa wahyu yaitu (QS Al-Kahfi :6) yang di dalamnya menegur atas kemurungan Rasullah saw. dan menerrangkan tentang pemuda Al-Kahfi (QS Al-kahfi : 9 – 26), seorang pengembara (QS Al-Kahfi : 83 – 101) dan tentang Ruh (QS Al-Isra : 85).
Jadi, inilah kisah dibalik sebab diturunkannya surah Al-Kahfi
Keutamaan membaca Surah Al-Kahfi
Banyak keutamaan surah Al-Kahfi. Berikut merupakan 5 keutamaan membaca surah Al-Kahfi bagi umat muslim :
1. Dipancarkan cahaya di hari kiamat
Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya antara dirinya hingga baitul Atiq” (HR. Al Hakim, Al Baihaqi dan Ad Darimi; shahih)
2. Mendapat petunjuk dan bimbingan Allah
“Sesungguhnya barangsiapa membaca surat Al Kahfi di hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya baginya antara dua Jumat” (HR. Hakim dan ia menshahihkannya)
3. Diampuni dosanya antara dua Jum’at
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (Hadits riwayat Ibnu Umar dalam at-Targhib wa al-Tarhib)
4. Diselamatkan dari fitnah Dajjal
“Barangsiapa hafal sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim)
5. Keutamaan surat al Kahfi: sakinah
Sesungguhnya awan itu adalah ketenangan yang turun saat engkau membaca Al Qur’an atau turun kepada Al Quran.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Masih banyak lagi keutamaan membaca surah Al-Kahfi ini, apalagi membacanya di malam jum'at. Yuu mari kita sedikit-sedikit berlomba-lomba dalam mencari ridho Allah dengan selalu membaca Al-Qur'an khususnya membaca surah Al-Kahfi ini.
Surah Al-Kahfi Ayat 1 - 10
Berikut Lapadz, Latin, dan Arti dari ayat 1-10 surah Al-Kahfi :
1. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ
al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā
Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok
2. قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ
qayyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā
Artinya : sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,
3. مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ
mākiṡīna fīhi abadā
Artinya : mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
4. وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ
wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā
Artinya : Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."
5. مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā
Artinya : Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.
6. فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا
fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā
Artinya : Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).
7. اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا
innā ja'alnā mā 'alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalā
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.
8. وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ
wa innā lajā'ilụna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā
Artinya ; Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.
9. اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا
am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā 'ajabā
Artinya : Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?
10. اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā
Artinya : (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."
Itulah Asbabun Nuzul Surah Al-Kahfi, Keutamaan membaca Surah Al-Kahfi dan Lapadz ayat surah Al-Kahfi Ayat 1 - 10. Semoga bermanfaat yah temen-temen, dan jangan lupa selalu berbagi ilmu walaupun hanya setetes. Teima kasih semua.
0 Response to "Surah Al-Kahfi : Asbabun Nuzul dan Keutamaan Membaca Ayat 1 - 10 "
Post a Comment